Minggu, 29 Januari 2012

PENATAAN KELAS BERNUANSA PAKEM


Sesi 4.1
PENATAAN KELAS  BERNUANSA  PAKEM
 90 menit

A. Pengantar
Kelas-kelas yang sudah menerapkan PAKEM menunjukkan situasi dan kondisi yang berbeda dari kelas sebelumnya. Hal ini dapat diperlihatkan secara visual selama pelatihan agar para guru dapat mengamati dan mempelajarinya. Terdapat berbagai perubahan yang terjadi baik secara sadar maupun tidak sadar pada kelas-kelas yang telah menerapkan PAKEM. Untuk mewujudkan kelas yang bernuansa PAKEM, diperlukan dukungan dari berbagai faktor termasuk penataan ruang kelas.

B.Tujuan
Peserta dapat:
·         menjelaskan ciri-ciri kelas PAKEM
·         menjelaskan perbedaan kelas bernuansa PAKEM dan tidak
·         mensimulasikan penataan kelas bernuansa PAKEM dengan menggunakan kartu-kartu berwarna yang melambangkan perangkat kelas

C.PenATAAN LINGKUNGAN BELAJAR
Peserta dikelompokkan ke dalam kelompok sekolah.


D. Bahan dan Alat
Foto-foto Kelas Bernuansa PAKEM
Kertas flip-chart sebanyak kelompok
Spidol 20 buah
Selotif, lem, gunting sejumlah kelompok
                     Kartu-kartu berwarna yang melambangkan perangkat kelas sebanyak kelompok


E.  Langkah Kegiatan
1.    Pengantar (10 menit)
Fasilitator menjelaskan tujuan sesi. Fasilitator memandu curah pendapat tentang karakteristik kelas bernuansa PAKEM.

2.   Pengamatan foto (15 menit)
Peserta mengamati foto-foto kelas bukan PAKEM dan kelas yang bernuansa PAKEM  kemudian secara berkelompok mendiskusikan perbedaan dari ke dua nuansa kelas tersebut.
3. Diskusi Kelompok (15 menit)
Curah pendapat fasilitator dengan peserta untuk menggali perbedaan antara kelas PAKEM dan kelas bukan PAKEM serta menemukan manfaat dari setiap perubahan di kelas PAKEM.

4. Simulasi Penataan Kelas Bernuansa PAKEM (30 menit)
Setiap kelompok diberi kartu-kartu berwarna-warni dan kertas flip-chart serta lem. Kartu kartu itu melambangkan aneka peralatan didalam kelas seperti meja, kursi, lemari, pojok baca, pojok media. Setiap kelompok merancang penataan kelas dengan cara meletakkan dan menempelkan kartu-kartu berwarna di atas kertas flip-chart.

5. Presentasi hasil diskusi (15 menit)
Peserta mempresentasikan hasil diskusi. Dengan panduan fasilitator, peserta  merumuskan ciri-ciri  kelas bernuansa PAKEM

6. Pemantapan (5 menit)
    Fasilitator dan peserta menyimpulkan hasil diskusi tentang penataan kelas bernuansa
    PAKEM.


F.     LEMBAR  KEGIATAN

Lembar Pengamatan Foto Penataan Kelas PAKEM
Petunjuk:
Gunakan Lembar Kegiatan ini untuk mengamati foto-foto penataan kelas PAKEM

No
Aspek  
Deskripsi Situasi dan Kondisi


Bukan PAKEM
PAKEM
1
Pajangan






2
Penataan  tempat duduk






3
 Interaksi







4
Sumber belajar







5
Kegiatan belajar anak







6
Suasana Kelas








7












G. BAHAN BACAAN
MENATA  RUANG  KELAS
Penataan ruang kelas dapat mendukung atau menghambat kegiatan pembelajaran aktif. Ruang kelas perlu ditata sedemikian rupa sehingga dapat mendukung efektifitas pembelajaran. Ada banyak model penataan kelas sesuai dengan tujuan dan kegiatan pembelajaran serta keadaan nyata di kelas. Jumlah siswa, bentuk meja kursi dan perabotan yang lain akan menjadi pertimbangan dalam menata kelas.
Cara penataan kelas bisa berubah-ubah tergantung kegiatan pembelajarannya.Tata-letak fisik kelas pada umumnya bersifat sementara, luwes dan sesuai dengan kenyataan. Artinya guru dapat mengadakan perubahan setiap saat sesuai dengan kebutuhan dan kesesuaian dengan materi ajarnya. Berikut ada beberapa model tata-letak yang mungkin dapat dipertimbangkan dan dipilih:
Berikut  10 bentuk penataan kelas yang dapat dipertimbangkan untuk digunakan. Sekali lagi, tidak ada bentuk yang paling baik. Semua baik bila digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kondisi nyata di kelas.
1.      Formasi Tanda Pangkat: Susunan ruang kelas tradisional (deretan meja dan kursi) tidak kondusif bagi pelaksanaan belajar aktif. Bila satu kelas terdiri 30 orang siswa atau lebih, adakalanya perlu menata kelas dengan  ”gaya ruang kelas”. Formasi  V atau tanda pangkat dapat mengurang jarak antar siswa, penglihatan yang lebih baik ke depan kelas. Siswa bisa saling melihat, daripada deretan lurus.
2.      Gaya Tim: Mengelompokkan meja secara melingkar di dalam ruang kelas memungkinkan Anda untuk meningkatkan interaksi tim. Di samping itu, Anda dapat menempatkan meja untuk membentuk formasi yang paling akrab.
3.      Bentuk U: Merupakan formasi serbaguna. Siswa dapat menggunakan permukaan meja untuk membaca dan menulis, dapat melihat Anda dan atau media visual Anda dengan mudah.
4.      Meja Konferensi: Formasi ini sangat baik bila mejanya relatif bundar atau persegi. Formasi ini meminimalkan dominasi guru dan memaksimalkan peran siswa. Meja berbentuk persegi panjang bisa menciptakan kesan formal jika guru berada di ujung meja.
5.      Lingkaran: Interaksi tatap-muka akan lebih baik dengan hanya menempatkan siswa dalam formasi lingkaran tanpa meja. Formasi ini sangat ideal untuk diskusi kelompok besar. Bila ada ruang lingkaran yang memadai, Anda dapat meminta siswa untuk menata kursi mereka secara cepat menjadi banyak formasi sub-kelompok..
6.      Kelompok pada kelompok: Formasi ini memungkinkan guru untuk melakukan diskusi terbuka atau membuat drama, debat, melakukan pengamatan aktivitas kelompok. Disain yang paling umum terdiri atas formasi lingkaran kursi, atau dapat menempatkan meja di tengah-tengahnya yang dikelilingi kursi..
7.      Ruang Kerja: Formasi ini cocok untuk lingkungan aktif khas laboratorium di mana siswa duduk di ruang kerja untuk mengerjakan soal atau tugas (misal: hitung-menghitung, mengoperasikan mesin, melakukan kerja laboratorium) segera setelah ditunjukkan caranya. Cara yang baik untuk mendorong kemitraan dalam belajar adalah  dengan menempatkan dua siswa pada tempat kerja yang sama dan berhadapan.
8.      Pengelompokkan Berpencar: Jika ruang kelas Anda cukup besar atau tersedia tempat ruangan yang memungkinkan, tempatkanlah meja/kursi yang dapat digunakan oleh sub-sub kelompok untuk melakukan aktivitas belajar berbasis-tim. Usahakan berpencar agak menjauh guna menghindari tidak saling mengganggu.
9.      Ruang Kelas Tradisional:  Jika memang tidak memungkinkan untuk membuat formasi lengkung, cobalah mengelompokkan  kursi secara berpasangan untuk memungkinkan belajar secara berpasangan. Aturlah  deretan dalam jumlah genap dan beri ruang cukup antar deret agar pasangan siswa dalam deret ganjil dapat memutar kursi sehingga terbentuklah ”kuartet” dengan pasangan yang duduk tepat di belakangnya.
10.  Auditorium: Lingkungan auditorium memang kurang kondusif untuk kegiatan belajar aktif, namun masih ada harapan untuk itu. Jika kursinya masih bisa dipindah, tempatkanlah dalam bentuk busur untuk menciptakan kedekatan dan siswa dapat melihat bagian depan dengan jelas. Jika kursinya sudah tidak dapat dipindah-pindah, maka perintahkanlah siswa untuk duduk sedekat mungkin dengan bagian  tengah.
      Ada beberapa prinsip yang perlu dipertimbangkan dalam penataan kelas :
a.                                           Mobilitas
Kemudia bergerak baik bagi guru untuk berkeliling memantau proses belajar anak dan memberikan bantuan. Kemudahan  bergerak bagi siswa untuk berbagai keperluan di kelas.
b.                                          Aksesibilitas
Kemudian bagi semua pihak untuk menjangkau berbagai hal seperti alat bantu belajar dan sumber belajar yang ada di kelas.
c.                                           Komunikasi
Kemudahan guru dan siswa untuk mengungkakan gagasan, pikiran dan perasaan melalui berbagai kegiatan berkomunikasi baik secara berklompok atau klasikal.
d.                                          Interaksi
Kemudahan bagi semua siswa dan guru untuk saling berinteraksi untuk berbagai kegiatan dan kepentingan.
e.                                           Dinamika
Suasana kelas tidak monoton dengan satu model penataan untuk berbagai kegiatan pembelajaran dari berbagai mata pelajaran. Model penataan selalu berubah dan berkembang sesuai dengan mata pelajaran, tujuan, kegiatan pembelajaran.  

















 









Daftar Pustaka
Silberman, M.L.2006. Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung:Nusamedia


Profil Hamzah Uno







 



RIWAYAT HIDUP


Prof. Dr. Hi. Hamzah B. Uno, M. Pd












DAFTAR RIWAYAT HIDUP


I.       Data Pribadi


            1. Nama                       : Prof. Dr. Hi. Hamzah B. Uno, M. Pd
            2. Tempat Lahir           : Limboto-Kabupaten Gorontalo
            3. Tanggal Lahir          : 1 Juni 1963
            4. Jenis Kelamin          : Pria
            5. Alamat                    : Jl. Kiay Modjo No. 12 Ombulo
                                                  Limboto Barat Kabupaten Gorontalo
   Telpon: (0435) 880 147 (Gorontalo)
   HP. 081 281 064 73
   E-mail : hamzahuno@yahoo.com
            6. Pekerjaan                 : 1. Dosen Universitas Negeri Gorontalo
                                                  2. Kepala UPBJJ-UT Gorontalo
                                                 


II. Pendidikan


           
No
Pendidikan
Nama PT
Tahun
Gelar

1
S-1 Matematika
Unsrat Manado
1989
Sarjana
2
S-2 Tek.Pembelajaran
IKIP Malang
1995
Magister
3
S-3 Tek. Pendidikan
UNJ Jakarta
2003
Doktor







III. Organisasi Profesi:
1.      Ikatan Sarjana Pendidikan MIPA
2.      Ikatan Profesi Teknologi  Pendidikan Indonesia (IPTPI)
3.      Persatuan Guru Republik Indonesia





IV. Pekerjaan/Riwayat Pekerjaan

1.      Guru SLTP di Limboto (1984-1986)
2.      Guru Matematika dan Fisika di 3 SLTA  Gorontalo (1986-1990)
3.      Dosen MIPA Universitas Negeri Gorontalo (1990 sampai sekarang)
4.   Dosen Tidak Tetap STAIN Sultan Amai Gorontalo
5.   Dosen Tidak Tetap UNTIKA LUWUK Sulawesi Tengah
6.   Dosen Tetap Program Pasca Sarjana UNG
7.   Dosen Pasca Sarjana IAIN Sultan Amai Gorontalo
8.   Dosen Pasca Sarjana STIE Bina Taruna Gorontalo

V. Riwayat Jabatan


1.      Kepala Laboratorium Matematika STKIP Gorotalo (1990-1992)
2.      Sekertaris Bidang Penelitian STKIP Gorontalo (1992-1993)
3.      Kepala Unit Publikasi Ilmiah STKIP Gorontalo (1995-1996)
4.      Sekertaris PPL STKIP Gorontalo (1996-1997)
5.      Kepala Pusat Komputer STKIP Gorontalo (1996-1999)
6.      Sekertaris Bidang Perencanaan STKIP Gorontalo (1996-1999)
7.      Kepala Unit Pelaksana Bidang Penelitian BKS PTN IMTIM Komisariat STKIP Gorontalo (1996-1998)
8.      Pimpinan Dewan Redaksi Journal Penelitian STKIP Gorontalo (1996-1999)
9.      Pemimpin Dewan Redaksi Journal pendidikan dan penelitian “Normalita” PPS UNG (2004-Sekarang)
10.  Asisten Direktur Bidang Akademik PPS UNG (2005-sekarang)
11.  Kepala Badan Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi UNG (2006)
12.  Kepala UPBJJ-UT Gorontalo (2007)
13.  Pembantu Rektor III UNG tahun 2010
14.  Ketua Lembaga Pendidikan dan Pembelajaran UNG tahun 2011
15.  Ketua Madrasah Development Center Provinsi Gorontalo (2009-sekarang)

VI. Pengalaman Organisasi

1.      Sekertaris Senat Mahasiswa FKIP Unsrat Manado (1984-1986)
2.      Ketua Senat Mahasiswa FKIP Unsrat Manado (1986-1988)
3.      Sekertaris Koperasi Mahasiswa HUYULA FKIP Unsrat (1987-1990)
4.      Ketua Bidang Pembinaan Anggota HMI Cabang Gorontalo (1986-1990)
5.      Sekertaris DPD II AMPI Kabupaten Gorotalo (1991-1994)
6.      Sekertaris ICMI Orsat Limboto 1996-sekarang)
7.      Pengurus IPTPI Pusat (2005-Sekarang)
8.      Ketua IPTPI Cabang Gorontalo (2005-sekarang)
9.      Ketua ICMI Kabupaten Gorontalo (2007)
10.  Ketua Tim Pakar KAHMI Gorontalo (2006)

 

VII. Pelatihan dan Seminar



No
Tahun
Kegiatan
Status
Pelaksana
1
1992
Pelatihan Kurikulum MIPA LPTK
Peserta
Unsrat
2
1993
Pelatihan Dual Sistem Pendidikan
Peserta
IKIP Malang
3
1994
Pelatihan Penelitian Kualitatif
Peserta
IKIP Malang
4
1994
Pelatihan Penulis Buku
Peserta
IKIP Malang
5
1995
Pelatihan Metodologi Penelitian
Pelatih
STKIP Gorontalo
6
1996
Pelatihan Metologi Riset
Peserta
Unstrat
7
1996
Pelatihan Pekerti/AA
Peserta
STKIP Gorontalo
8
1997
Pelatihan Pekerti/AA
Pelatih
STKIP Gorontalo
9
1997
Pelatihan Perencanaan PT
Peserta
DIKTI

1997
Seminar Hasil Penelitian Nasional
Penyaji
Makassar
10
1998
Pelatihan Pengembangan AV
Peserta
Penerangan
11
1999
Pelatihan Pemogramer Komputer
Peserta
DIKTI
12
2000
Seminar Nasional IPTPI
Penyaji
Surabaya
13
2000
Seminar Nasional HAM
Peserta
Jakarta
14
2001
Seminar Nasional Perlindungan Anak
Peserta
Jakarta
15
2002
Semiloka International AECT
Peserta
Jakarta
16
2002
Seminar Nasional Kurikulum Pendidikan
Peserta
Jakarta
17
2003
Seminar Nasional SDM Kesehatan
Peserta
Jakarta
18
2003
Seminar Nasional Masalah Kesehatan Gigi
Peserta
Jakarta
19
2004
Pelatihan Kurikulum KBK PLS
Pelatih
Jakarta
20
2004
Pelatihan Penyusunan Kurikulum KBK Pendidikan Non Formal
Pelatih
Jakarta
21
2004
Seminar Nasional IPTPI
Peserta
Jakarta
22
2005
Seminar nasional Penelitian Kualitatif
Penyaji
Gorontalo
23
2005
Seminar Nasional Pengolahan Data Penelitian
Penyaji
Gorontalo
24
2005
Seminar Nasional Masalah Tugas Guru
Penyaji
Gorontalo
25
2005
Pelatihan Penulisan karya Tulis Ilmiah
Pelatih
Gorontalo
26
2005
Pelatihan Guru SD/SLTP/SLTA se Propinsi Gorontalo
Pelatih
Gorontalo
27
2006
Workshop Akreditasi PTN/PTS se Indonesia Timur
Penyaji
Manado


28
2006
Workshop Penulisan Journal Ilmiah Terpusat
Penyaji
Jakarta
29
2006
Workshop University Leadership
Peserta
Jakarta
30
2007
Workshop Manajemen Perguruan Tinggi Terbuka (UT) dan Perencanaan Penganggaran dalam rangka efesiensi pengelolaan PT
Peserta
Jakarta
31
2007
Penatar Pekerti dan AA bagi dosen di UG, IAIN Sultan Amai Gorontalo dan UNG
Penatar
Gorontalo






VIII. Bahan Cetak dan Publikasi Ilmiah


A.   Penelitian
1.      Hasil Belajar siswa SMA dilihat dari perbedaan jenis kelamin (1989)
2.      Profesionalisme Guru dan Pengaruhnya Terhadap kualitas kerja dan efesiensi hasil belkajar siswa (1990)
3.      Ketercapaian kurikulum matematika di SD dan pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa (1991)
4.      Validitas dan Reliabilitas Tes Hasil Belajar Buatan Guru di SMP Sedaerah Gorontalo (1992)
5.      Identifikasi potensi dan kendala pelaksanaan program kejar paket A di Kabupaten Gorontalo (1993)
6.      Pengaruh strategi pembelajaran menggunakan modul, dan karakteristik siswa terhadap hasil belajar geometri (1995)
7.      Strategi penerapan pensistesis bertahap dalam pengajaran, pemberian ringkasan terhadap hasil belajar dan retensi (1996)
8.      Strategi pembelajaran di Pondok Pesantren Al-Khairat Kiay Modjo Kabupaten Gorontalo (1997)
9.      Peran HPH dalam peningkatan ekonomi dan pendidikan di Kabupaten Gorontalo (2000)
10.  Pemetaan perkampungan industri kecil di Kabupaten Gorontalo (2002)
11.  Hubungan antara motivasi belajar, sikap terhadap strategi pembelajaran dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika di SMU se Kabupaten Gorontalo (2002)
12.  Studi tentang Kinerja Karyawan Pemda Kabupaten Gorotalo (2002)
13.  Pemetaan perilaku keberagamaan masyarakat Kabupaten Boalemo Gorontalo (2003)
14.  Strategi pembelajaran dan gaya kognitif pengaruhnya terhadap hasil belajar matematika di SMU Limboto (2003)
15.  Pengembangan instrumen penilaian kinerja tenaga kesehatan  (2004)
16.  Analisis tentang mutu pendidikan di kabupaten Bone Bolango Propinsi Goronbtalo (2005)
17.  Studi Kebijakan Pendidikan Bagi Keluarag Miskin (2007)

B.   Buku
1.      Buku Panduan Mahasiswa Kerangka Perkuliahan dan Bahan Ajar Matakuliah Statistika Deskriptif (1994) Penerbit Nurul Jannah.
2.      Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Bidang Pendidikan (1996) Penerbit Nurul Jannah.
3.      Pengantar Teori Belajar dan Pembelajaran (1997) Penerbit Nurul Jannah
4.      Media Pendidikan (1997) Penerbit Nurul Jannah
5.      Pengantar Penilaian (1998) Penerbit Nurul Jannah
6.      Perencanaan Pembelajaran Teori Praktek (1999) Penerbit Nurul Jannah.
7.      Pengembangan Instrumen Untuk Penelitian (2002) Penerbit Alawiyah Press
8.      Metodologi Penelitian Kuantitatif (2002) Nurul Jannah
9.      Teori Motivasi dan Aplikasinya dalam Penelitian (2003) Penerbit Nurul Jannah
10.  Landasan Pembelajaran (2003) Nurul Jannah
11.  Model Pembelajaran (2003) Nurul jannah
12.  Sosiologi Pendidikan Paradigma Ganda (2003) Nurul Jannah
13.  Landasan Pendidikan (2005) Nurul Jannah
14.  Landasan Keilmuan Pembelajaran (2005) Biaya Dikti
15.  Filasafat Ilmu (2006) Nurul Jannah
16.  Orientasi Baru dalam Psikologi (2006) Bumi Aksara Jakarta
17.  Profesi Kependidikan (2007) Bumi Aksara Jakarta
18.  Mengelola kecerdasan dalam pembelajaran (2007) Bumi Aksara: Jakarta
19.  Pengantar Kependidikan (2008) Nurul Jannah
20.  Landasan Pembelajaran (Bumi Aksara Jakarta)
21.  Penelitian Tindakan Kelas (MQS Bandung)
22.  Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan (Bumi Aksara Jakarta)
23.  Strategi Pembelajaran dengan Pendekatan PAILKEM (Bumi Aksara Jakarta)

C.   Tulisan Pada Journal/Majalah Penelitian, Pendidikan dan Jenis Publikasi Lain

1.      Paradigma Penelitian (1996) Journal Penelitian STKIP Gorontalo
2.      Tiga Model Pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan (1996) Majalah Insan Cita STKIP Gorontalo
3.      Pengaruh Strategi Pembelajaran yang berbeda, Gaya belajar yang berbeda terhadap perolehan belajar Geometri di SMU (1997) Journal Penelitian IKIP Malang
4.      Teknologi Pendidikan Model Konseptual Dan Analisis Komponen Sistemnya Dalam Perbaikan Pengajaran (1999) Majalah Cakrawala TP Universitas Negeri Jakarta
5.      Metode Penelitian Tindakan Kelas (Metode PAR) (2000) Jurnal Penelitian STKIP Gorontalo
6.      Paradigma Penelitian (2001) Jurnal Penelitian STKIP Gorontalo
7.      Tiga Model Pendekatan Pembelajaran (2003) Jurnal Pendidikan Universitas Islam Jakarta
8.      Pembelian gelar sarjana Sebagai Upaya Penjajahan dan Pembodohan Sistematis Masyarakat Kelas Menengah (2003) Majalah Suara Karya Jakarta
9.      Analisa Kurikulum Kejuruan Menuju era Globalisasi di Propinsi Gorontalo (2004) Jurnal Pascasarjana Normalita UNG
10.  Profesionalisme Guru (2005) Jurnal Pascasarjana UNG


Demikian Daftar Riwayat Hidup ini Saya Buat dengan Benar
Gorontalo,  3 September  2010


Prof. Dr. Hi. Hamzah B. Uno, M. Pd
NIP. 131 881 037